Pandaan adalah suatu
wilayah Kecamatan di Kab.Pasuruan Provinsi Jawa timur yang terletak di kaki
gunung Penanggungan, 30 km sebelah
barat daya ibukota Kab. Pasuruan, luas wilayahnya adalah 4.327 Ha diatas
permukaan air laut,suhu rata-rata 27 derajat celcius. Pandaan memiliki letak yang sangat strategis, berada di
tengah-tengah jalur Malang - Surabaya dengan akses menuju tempat pariwisata
yang banyak. Perkembangan kecamatan ini semakin pesat seiring dengan
dioperasikannya Tol Gempol - Pandaan pada bulan July 2014. Kecamatan Pandaan terdiri dari 4 kelurahan dan 14
desa.
Bicara tentang makanan
inilah beberapa makanan khas di daerah Pandaan :
Warung Lesehan Pak
Sholeh
warung pak sholeh pandaan
Menuju Warung Lesehan Pak Sholeh bisa dibilang susah-susah gampang, karena kita
harus masuk ke sebuah desa bernama Desa Tunggulwulung, Pandaan. Jalan yang
harus dilewati cukup kecil, lokasinya ±5 km dari Jalan Raya Pandaan. Namun tak
perlu khawatir tersesat, karena sebagian besar orang sekitar mengetahui
lokasinya. Kalau dari Pasar Pandaan di Jl. Pahlawan Sunaryo, arahkan saja
kendaraan ke Timur sampai bertemu dengan Alfamart Kebon Waris yang ada di
sebelah kanan jalan.
Warung Kepiting Cak
Gundul
RM kepiting cak gundul Kalau Anda seorang pecinta kuliner kepiting, ada baiknya untuk menyempatkan waktu singgah ke Rumah Makan Kepiting Cak Gundul yang berpusat di Pandaan. Menempati sebuah bangunan di KM 48 Surabaya-Malang (Selatan PLN Pandaan), nama Kepiting Cak Gundul begitu tersohor di antara para pecinta olahan kepiting. Tidak hanya sekitaran Pandaan, Surabaya atau Malang saja, tapi sudah sampai ke Semarang, Jogja hingga Ibu Kota Jakarta. Karena Kepiting Cak Gundul sudah memiliki cabang di kota-kota tersebut
Setelah bicara soal
makanan di kota Pandaan ada beberapa tempat wisata yang wajib dikunjungi untuk
sekedar refreshing atau liburan ,inilah beberapa tempatnya:
Masjid cheng hoo Pandaan
Keunikan mesjid Cheng Hoo terlihat dari gaya Arsitektur-nya yang cukup artistik. Dibangun dengan memadukan unsur – unsur budaya Islam, budaya Jawa dan Cina menjadikan mesjid Cheng Hoo tampil menjadi arsitektur yang megah dan menyatu. Memang mesjid ini banyak didominasi oleh unsur – unsur budaya cina. Hal ini dapat terlihat dari sentuhan warna – warna terang seperti hijau, kuning dan merah. Salah satu persamaan dari unsur cina dan jawa adalah pada Atap Joglo-nya dan juga pada ornamen – ornamen yang terlihat pada tepian atap.
Candi Jawi
Kitab Negarakertagama, menamakan Candi Jawi ini dengan “Jajawa “ atau “ Jawa-Jawa “. Bagian yang paling menarik dari candi Jawi adalah puncak mahkotanya. Walau candi ini berpola khas candi Hindu seperti candi-candi di Jawa Timur pada umumnya, namun puncak candi tersusun atas 2 mahkota, yakni ratna-stupa.
Pengunjung bisa menikmati
suasana Candi Shiwa Budha yang bersahabat ini.
Dengan berfoto – foto di berbagai sudut candi, untuk mendapatkan
keunikan bangunan candi. Keunikanya, terletak pada bahan batu yang terdiri dari
dua jenis. Bagian bawah terdiri dari batu hitam, sedangkan bagian atas batu
putih. Sehingga timbul dugaan, bahwa Candi Jawi dibangun dalam dua periode yang
berbeda teknik bangunan
Air Terjun Kakek Bodo
Bagi yang suka berpetualang,di pasuruan terdapat air terjun wana wisata Kakek Bodo akan memberi beragam pesona alam yang cukup menarik. Bahkan jalur yang ditempuh dengan jejak kaki pun bervariasi, yang dapat dipilih sebagai kegiatan lintas hutan. Banyak hal menarik yang dapat dinikmati di sepanjang jalur menuju Air terjun. Dikawasan ini selain Air terjun ada beberapa obyek yang bisa di singgahi diantranya kolam renang, area camp ground serta tempat ziarah (Makam Kakek Bodo).
Taman candra wiwatikta
Kawasan Taman Candra Wilwatikta ini berbentuk seperti suatu lambang atau icon, disini pernah diadakan Festival tari ramayanasa se-Asia, dan panggung sendratari ini adalah panggung alami tebesar di Indonesia, dengan latar belakang gunung yang sangat menawan serta simetris sekali dengan dua gapura yang terdapat pada latar belakang panggung.
Taman Dayu
Di Pandaan ada juga Taman Dayu. Taman dayu adalah tempat wisata yang penuh dengan pepohonan, suasananya yang sejuk, asri,dan indah. Tempat ini biasanya dimanfaaatkan untuk rekreasi, jogging, camping bersama keluarga. Ada juga fasilitas outbond, water park, wisata panci, lapangan golf dll.Dan didirikan juga tempat makanan food Veranda, Food Teracce, LIttle Sanghai & LIttle Persia dll.
Taman Dayu banyak
dikunjungi oleh kaum muda yang sedang berpacaran,atau keluarga yang sedang
berlibur ria disana.Taman Dayu ini menjadi iconnya di kecamatan Pandaan.Saat
kalian jenuh ,kunjungilah The Taman Dayu di alamat Jl. Raya Surabaya Malang Km
48 Pandaan Pasuruan.Pada setiap malam apabila ruko-ruko sudah tutup, biasanya
para pedagang kaki lima menjajarkan dagangan mereka seperi nasi tempe penyet
,pecel lele dan banyak lainnya. Dan kalah menariknya biasanya di manfaatkan
para pemda laki-laki untuk nongkrong bersama teman kelompoknya. Di jamin rame
di pandaan dari pagi hari hingga malam.
Terakhir mari kita bahas tentang
budaya di kota Pandaan kabupaten Pasuruan ini :
Seni batik khas Pasuruan
Batik adalah warisan nenek moyang dengan cita rasa internasional. Dengan mengutamakan kreatitas dan seni menggambar, karya asli bangsa Indonesia ini telah mendapatkan pengakuan masyarakat intemasional dengan menjadikannya sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco. Hampir di seluruh daerah di Indonesia dapat ditemukan kerajinan batik dengan ciri khasnya masing-masing. Tidak terkecuali Kota Pasuruan yang menonjolkan corak kembang sirih dan burung kepodangnya.
Seni musik Hadrah Al
Banjari
Seni Hadrah Al Banjari
merupakan suatu seni yang bernafaskan Islam. Disebut Al Banjari karena alat
terbang serta aturan memukul terbangnya berasal dari Banjarmasin. Meskipun
berasal dari luar daerah, kesenian ini sudah memasyarakat di Kota Pasuruan.
Keistimewaan Hadrah Al Banjari terletak pada suaranya yang bertalu-talu
ditambah suara bas yang mirip musik samba dari Brasil. Hadrah Al Banjari ini
sering dimainkan untuk memeriahkan acara sunatan, pernikahan dan pada
peringatan hari-hari besar umat Islam seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW.
Tari terbang Bandung
adalah drama tari tradisional khas rakyat Pasuruan yang merupakan perkembangan
dari seni hadrah. Tarian ini dimainkan oleh dua orang penabuh ketipung
(kendang), satu orang penabuh jidor (bedug keci) dan empat orang penabuh
terbang (rebana berukuran medium) sekaligus penari. Durasi penampilan sekitar
10 menit. Drama tari Terbang Bandung ini merupakan perbandingan permainan
instrument, kecakapan menari dan kemegahan tata busana antara dua group terbang
yang sedang bertanding. Lama-kelamaan permainan ini berkembang kea rah lain
bercampur dengan unsur magis menjadi permainan adu kekuatan (sihir).
Sumber :
No comments:
Post a Comment